TENTANG PERJALANAN HIDUPKU
"Hi ! kenalkan namaku candra maulana nama panggilanku candra. aku dilahirkan dari dua bersodara dan aku memiliki satu kaka perempuan. aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana dan bisa dibilang pas pasan keluarga yang tidak harmonis,kedua orang tua ku sudah lama bercerai sejak aku berusia 2 tahun aku harus merasakan pahitnya itu.
ayahku menikah lagi dan pergi bersama istri barunya meninggalkan aku. dan ibuku pergi bekerja keluar negri menjadi TKW di arab saudi. dan aku ditinggalkan oleh kedua orang tuaku di usiaku yang masih belia aku harus kehilangan ayah dan ibu. harus kehilangan rasa kasih sayang dari kedua orang tua dimana di saat usiaku itu masih butuh-butuhnya kasih sayang. yah usia kecil yang sudah merasakan betapa rasa sedih jauh dari kedua orang tua, tidak seperti anak-anak lain seusiaku yang masih bisa merasakan kasih sayang orang tuanya.
Lanjut cerita, aku di bawa dan di besarkan oleh kakek-neneku di besarkan di satu atap yang penuh dengan kasih sayang bersama sodaraku yang lain, kakek dan nenek yang baik dan dermawan kesetiap orang di kampungku tidak ada yang tidak tau dengan kakeku juga neneku selain bertani kakeku juga pensiunan guru SD yang bergajih tidak besar. disitulah aku mendapatkan begitu besarnya kasih sayang dari kake-neneku aku teringat sampai detik ini ketika kakeku pergi keluar rumah aku selalu melihatnya di balik jendela lalu kakeku melirik ke hadapanku dan langsung balik menghampiriku untuk mengajakku jalan-jalan dan ketika sampai di warung kopi kakeku selalu mampir dan memberi uang 200 perak kepadaku untuk beli gorengan bala bala yah jaman dulu uang 200 perak masih besar nilainya.
makin usiaku bertambah kakeku selalu mengajakku periksa selang air yang putus dan mampet ketika malam hari dan aku selalu memakai boot warna biru yang aku suka yang di belikan oleh kakeku. yah memang air di rumah kake ku tidak memakai mesin yang canggih melainkan menggambil air dari persawahan yang ada di pasir/hutan. kake-neneku suka bertani menanam ubi,singkong,cabe rawit,kacang,dll. dan juga memelihara ternak seperti bebek dan domba. aku suka di ajarkan untuk hidup mandiri dari kecil, aku sering di ajak ke sawah untuk menanam padi dan mencabuti rumput-rumput yang tubuh di sawah aku menghabiskan masa kecilku di sawah untuk bermain dan belajar bekerja keras di usia 5 tahun.
aku masih ingat dengan kakeku saat memanen singkong yang kebunnya bersampingan dengan sawah, karna aku tidak bisa mencabutinya karna terlau besar untuk aku kerjakan dan kakekulah mencabut singkong saking susahnya pohon singkong itu dicabut, kake sampai tecebur ke sawah sampai berlumuran lumpur hehe ... aku malah menertawainya tapi kakeku tidak marah kepadaku, malah kake juga tertawa hehe ...dan akhirnya singkong itupun berhasil di cabut, aku membantu membersihkan singkongnya dan memasukannya ke dalam karung berukuran sedang. ketika pekerjaan beres aku dan kake-neneku bergegas untuk pulang dan membawa rumput dan hasil panen lainnya, ketika di perjalanan pulang aku sampai kelelahan dan tidak bisa berjalan karna jalan ke sawah cukup sulit dan cukup jauh sekitar 20 menit dari rumah kekeku aku di gendong sama neneku di atas gendongan hasil panen. betapa beratnya neneku membawa beban hasil panen dan juga menggendongku, saat ku lihat raut wajah neneku, seperti tidak ada rasa cape dan lelah sedikitpun. yah mungkin karna neneku tidak mau memperlihatkan kepadaku rasa lelahnya untuk berjuang hidup, yah mungkin supaya aku tetap semangat menjali hidup tanpa kasih sayang kedua orang tuaku.
Ditahun 2004 tepat nya 04 Desember 2004 berbarengan dengan sunami aceh,
kakeku pergi meniggalkanku untuk selama-lamanya. karna penyakitnya yang tak kunjung sembuh,tangis haru menyelimutiku "kenapa kake begitu cepat pergi meninggalkanku kenapa.... aku belum mebalas jasa-jasamu aku belum bisa membalas semua kasih sayangmu, aku belum bisa membalas itu semua" kenapa kakek pergi begitu cepat kenapa sambil ku menangis di samping jasad kakeku.
Lanjut kehidupan baruku tanpa kakeku hanya ada nenek dan 2 orang sodaraku
kini usiaku bertambah dan aku sudah kelas 4 SD kini aku sudah mulai mengerti arti kehidupan sedikit demi sedikit. kisah yang tidak terlupakan dari seorang neneku yaitu ketika aku dan sodaraku mau berangkat sekolah neneku selalu menyiapkan sarapan "indomie rebus satu bungkus" di bagi untuk 4 orang (aku,neneku,dan 2 sodaraku). tidak kenyang tapi kita masih bisa makan. allhamdulilah ... tiap hari dan tiap hari selalu seperti itu.tapi aku selalu bahagia walaupun dengan keadaan seperti itu,aku bahagia bisa mempunyai nenek seperti neneku yang membimbingku mengaji sampai aku bisa mengaji,membimbingku bagai mana harus bersabar dan kuat menjalini hidup ini.
Singkat cerita, SMP,SMK aku hanya tinggal bedua dirumah hanya nenek dan aku. sodaraku sekolah di luar kota bersama kakanya dan kakaku sudah bekerja di kota. aku hanya hidup berdua dirumah nenekku berjuang hidup bersama neneku. karna gajih pengsiun warisan kakeku sangat kecil nenenku mengajak bertani jagung,singkong,dan kunyit dan hasil panennya di jual untuk tambah-tambah buat makan dan sedikit bekal sekolahku, alhamdullilah walaupun tidak banyak aku bersyukur masih bisa makan dan bisa hidup bersama neneku itu sudah dari lebih dan cukup. dan aku membantu nenek sebisa mungkin.
lanjut kehidupan baruku, 2013 aku sudah lulus SMK dan tidak lama aku langsung mendapat pekerjaan di kota, berat sekali harus meninggalkan neneku sendiri dirumah. aku sangat sedih, neneku yang sudah tua aku tinggalkan sendiri dan sempat aku dengar ucapan neneku " candra mau kemana ...candra kalau pergi nenek sama siapa dirumah ...nenek pengen candra dirumah nemenin nenek" tetapi aku pergi dengan berat hati demi menentukan nasibku.
Beberapa waktu kemudian neneku jatuh sakit karna usianya sudah tua lalu di bawalah kerumah ua ku anak ke 3 dari nenek ku . di rawat disitu kadang sembuh kadang sakit lagi . "yah begitulah keadaannya namanya udah usia lanjut"...
dan akupun jarang menengok neneku karna kesibukan pekerjaanku, sempat sekali aku menengok neneku terakhir bersalaman, terakhir mencium pipinya, terakhir memijit kedua kakinya sampai aku berbicara dalam hatiku " ya allah nenek sudah tidak bisa mendengar dengan jelas bicarapun sudah tidak jelas cukup aku mengelus dada dan berdoa "ya allah tak sangka kemarin saja aku melihat neneku masih sehat bugar tetapi sekarang sudah lama tidak bertemu nenek sudah tidak bisa apa-apa lagi hanya bisa berbaring di atas tempat tidur,sembuhkan penyakitnya ya allah semoga neneku cepat sehat seperti semula,sehat seperti aku masih kecil dan bisa canda tawa lagi.
Tak lama tepatnya 05 April 2015 neneku menghembuskan napas terakhirnya.dan tanpa ada keluarga yang mengabariku,disitu aku sangat kesal dengan keluargaku.karna aku tak sempat melihat wajah neneku untuk yang terakhir kalinya.aku tak sempat meminta maap semasa neneku masih ada aku sangat berdosa aku sangat menyesal akan semua kesalahanku kepada neneku,aku hanya bisa mengelus dada dan meneteskan air mata. penyesalan dalam hidupku yang tak bisa di lupakan aku telah mengacuhkan neneku. kata-kata terakhir dari neneku yang masih ku ingat sampai detik ini,saat aku dan neneku bersantai di depan teras rumah.
"candra kalau nenek sudah tidak ada nenek mau candra do'ain dan ngaji'in nenek di makam sambil nenek tersenyum kepadaku" ya allah ini sangat berat sekali jiga teringat dengan kata-kata neneku itu sangat membuatku terharu dan membuatku teringat masa laluku hidup dengan neneku. maap nek aku belum bisa membalas semua jasa-jasamu yang telah membesarkan dari kecil sampai saat ini perjuangan yang tak pernah lelah buatku aku hanya bisa mengirim doa tak lebih hanya doa karna kau telah tiada nek. " ya allah ampuni segala dosa-dosa nenekku terimalah amal ibadahnya,segala kebaikannya selama di dunia ini" amin ya robal allamin. jagan kamu sia-siakan orang yang benar-benar menyayangimu jangan acuhkan orang yang menyayangimu,nanti kelaklah kamu akan merasakan bagaimana orang yang menyayangimu sudah tiada meninggalkanmu. bersambung....
candra maulana