Friday, January 4, 2019

NALURI

04 januari 2019



  NALURI 

Ketika jalan itu membawa keheningan pada pikiran  
seperti aliran darah yang mengalir ....
seperti air yang mengalir ....
membawa ketenangan pada naluri 
pikiran dan emosi
seperti i ngin hidup se 1000 tahun lama lagi
jiwa akan diam bersama ketenangan 
dan membawa 1001 imajinasi yang akan aku tebarkan
dimasa itu aku diam sendiri
menatap cahaya dalam jalan yang gelap
naluriku menunjukan waktu terbaik akan datang
jangan tinggalkan aku sendiri 
tetaplah temani langkahku 
karna naluriku berkata... tunggu saja !!
waktu terbaik akan datang 
duduklah disini bersamaku
seperti malam menggantikan siang ...
siang menggantikan malam ... 








Saturday, December 29, 2018

TERSUDUTKAN

29 Desember 2019

TERSUDUTKAN


terlihat diam tetapi tidak diam, terlihat tidak bicara bukan berarti tidak bisa bicara 
hanya tentang sebuah rasa, perasaan yang tidak bisa ungkapkan karna sesuatu
yang mungkin belum bisa aku ungkapkan. 
terlalu banyak menahan rasa pada benak ini mungkin karna aku sedang dalam keadaan di bawah semua orang menjadikan ku bagai tiada arti keberadaanku di dunia ini mungkin aku terlalu banyak menatap masa depan ke atas tanpa melihat keadaan sosialku yang sebenarnya
menjadikan ku terambang ambang dalam keinginan yang besar  yang sebenarnya mungkin aku tak mampu untuk mewujudkan nya tapi ntah kenapa benak ini selalu ingin maju ditingkat teratas. 
terlalu banyak menahan rasa sakit dan selalu tersudutkan oleh sebagian keluargaku 
seakan aku tidak ada apa apanya di mata mereka.
cukup merasa kan pahit dan terlalu banyak menahan omongan yang cukup tidak baik untuk aku dengar. semaunya dia saja kalau bicara,   bersambung....

Sunday, May 20, 2018

SEPEDIH INI HIDUP GUE

20 mei 2018



SEPEDIH INI HIDUP GUE !!!

Iyah kenapa gue bikin judul blog ini "Manpaatkan Sisa Hidup Loe" gue pengen ngeluarin unek-unek gue nih yang udah lama gue pendem dari sejak gue ingusan. mungkin kalau di kumpulin sekarang udah segede gunung merapi !!! kebayang kalau ngga di keluarin sekarang mungkin otak gue akan meletus tuh kaya gunung, lelehannya mungkin akan berwarna hijau ... dan akhirnya gue akan mati konyol. nih sebenarnya gini ceritanya sejak gue kecil gue suka di kucilkan dan sering paling terintimidasi dari sodara-sodaraku yang laingue sering banget merasakan perlakuan yang tidak mengenakan dari bibi gue, ntah" kenapa bibi gue suka mengucilkankan gue dari kecil ntah jijik atau gemes sama gue dan sampai sekarangpun masih gue rasain sekarang umur gue 23 tahun dan sudah banyak tumbuh bulu di bandan gue. gue ngga ngerti dengan perlakuannya terhadap gue. sekarang gue lagi nganggur nih, belum kerja lagi karna gue kena azab yaitu rasain azab gue...iyah gue kena PHK di tempat kerja gue. gue ngga tau juga tuh apa masalahnya gue hanya terima amplop coklat saja dari bos gue dan bos gue hanya bilang ini amplop coklat terakhir buat kamu.ga lama gue pulang dan ngga banyak komen dan setelah gue pulang gue buka tuh amplop yang isinya duit dan kertas jahanam buat buat yang isinya gue sudah tidak terdaftar jadi kariawan di tempat dulu gue kerja. apes banget hidup gue. 

terus setelah gue nganggur nih gue tinggal di Bandung bersama bibi gue lagi, gue ketemu lagi sama bibi gue dan sekarang  gue tinggal serumah sama bibi gue ,,, Bayangkan sama kalian udah lama gue nggs ketemu dan gue udah merasa merdeka dari pengucilannya terhadap gue " SEKARANG HARUS KETEMU LAGI DAN TINGGAL BARENG LAGI " bagaikan " kucing masuk kandang singa " yang tadinya biasa mengeong bebas sekarang mengeong pun harus berbisik ke pantat gue..."oh my god" betapa kejamnya hidup ini.

karna gue ngga kerja. sekarang gue masih tunggu panggilan kerja nih.dan buat ngelamar pun gue dengan susahnya tuh nyari modal. dan ngga punya motor sendiri.hampir tiga bulan gue nganggur gue tak berpenghasilan apa-apa seperak pun gue ngga punya.dan gue sekarang bingung harus kemana.gue tinggal di rumah bibi gue ngga bayar hanya numpang hidup saja karna gue belum berpenghasilan, kalau sudah berpenghasilan pasti gue bantu buat bayar cicilan rumahnya. dan tinggal disini pun gue mati gaya dan susah berkomunikasi dengan baik. karna gue sering mendapatkan pengucilan dari bibi gue semisal gue lagi mau makan gue selalu di liatin dan kelihatan seperti tidak ikhlas gue makan, beda dengan ke sodara sodaraku dan keluarganya dari sebrang sana bibi gue lebih respect ke mereka dari pada ke gue paling ke guemah yah """" hanya ketika dia sedang membutuhkan pertololangan saja dari gue """ gue pikir gue udah kaya pemadam api saja 'spesialis dimana darurat baru di butuhkan' gue heran dengan cara pikirnya. 

misal ketika jam makan siang dan makan malam atau ketika bibi gue mau nyuruh apa saja selalu ke gue ngga pernah ke yang lainnya harus selalu gue yang mengerjain. ketika sedang masak selalu gue yang harus kerja dan ketika masakan sudah makan bukana gue yang di tawarin makannya malah sodaraku yang lainnya yang di duluin, gue mah nanti ajah sisa pilihan makan mereka. hampir mau setahun gue begini dan mungkin yang dulu-dulu ngga kehitung deh di otak gue selama per lakuan bibi gue itu. 

gue ngga bisa ngomongin ini ke orang lain hanya gue bisa bercerita ke blog gue saja hanya disinilah gue ceritain semua isi yang ada di otak gue. yah mungkin segitu dulu gue bercerita sekarang gue udah tenang dan udah kesalurin pikiran gue disini. selamat malam dan terimakasih sudah baca blog sederhana gue.  see you teman-teman.






Saturday, May 19, 2018

TENTANG PERJALANAN HIDUPKU

  19 mei 2018
                                     


TENTANG PERJALANAN HIDUPKU                                      


"Hi ! kenalkan namaku candra maulana  nama panggilanku candra. aku dilahirkan dari dua bersodara dan aku memiliki satu kaka perempuan. aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana dan bisa dibilang pas  pasan keluarga yang tidak harmonis,kedua orang tua ku sudah lama bercerai sejak aku berusia 2 tahun aku harus merasakan pahitnya itu.


ayahku menikah lagi dan pergi bersama istri barunya meninggalkan aku. dan ibuku pergi bekerja keluar negri menjadi TKW di arab saudi. dan aku ditinggalkan oleh kedua orang tuaku di usiaku yang masih belia aku harus kehilangan ayah dan ibu. harus kehilangan rasa kasih sayang dari kedua orang tua dimana di saat usiaku itu masih butuh-butuhnya kasih sayang. yah usia kecil yang sudah merasakan betapa rasa sedih jauh dari kedua orang tua, tidak seperti anak-anak lain  seusiaku yang masih bisa merasakan kasih sayang orang tuanya.
                                                  

 Lanjut cerita, aku di bawa dan di besarkan oleh kakek-neneku di besarkan di satu atap yang penuh dengan kasih sayang bersama sodaraku yang lain, kakek dan nenek yang baik dan dermawan kesetiap orang di kampungku tidak ada yang tidak tau dengan kakeku juga neneku selain bertani kakeku juga pensiunan guru SD yang bergajih tidak besar. disitulah aku mendapatkan begitu besarnya kasih sayang dari kake-neneku aku teringat sampai detik ini ketika kakeku pergi keluar rumah aku selalu melihatnya di balik jendela lalu kakeku melirik ke hadapanku dan langsung balik menghampiriku untuk mengajakku jalan-jalan dan ketika sampai di warung kopi kakeku selalu mampir dan memberi uang 200 perak kepadaku untuk beli gorengan bala bala yah jaman dulu uang 200 perak masih besar nilainya. 

makin usiaku bertambah kakeku selalu mengajakku periksa selang air yang putus dan mampet ketika malam hari dan aku selalu memakai boot warna biru yang aku suka yang di belikan oleh kakeku. yah memang air di rumah kake ku tidak memakai mesin yang canggih melainkan menggambil air dari persawahan yang ada di pasir/hutan. kake-neneku suka bertani menanam ubi,singkong,cabe rawit,kacang,dll. dan juga memelihara ternak  seperti bebek dan domba. aku suka di ajarkan untuk hidup mandiri dari kecil, aku sering di ajak ke sawah untuk menanam padi dan mencabuti rumput-rumput yang tubuh di sawah aku menghabiskan masa kecilku di sawah untuk bermain dan belajar bekerja keras di usia 5 tahun. aku masih ingat dengan kakeku saat memanen singkong yang kebunnya bersampingan dengan sawah, karna aku tidak bisa mencabutinya karna terlau besar untuk aku kerjakan dan kakekulah mencabut singkong saking susahnya pohon singkong itu dicabut, kake sampai tecebur ke sawah sampai berlumuran lumpur hehe ... aku malah menertawainya tapi kakeku tidak marah kepadaku, malah kake juga tertawa hehe ...dan akhirnya singkong itupun berhasil di cabut, aku membantu membersihkan singkongnya dan memasukannya ke dalam karung berukuran sedang. ketika pekerjaan beres  aku dan kake-neneku bergegas untuk pulang dan membawa rumput dan hasil panen lainnya, ketika di perjalanan pulang aku sampai kelelahan dan tidak bisa berjalan karna jalan ke sawah cukup sulit dan cukup jauh sekitar 20 menit dari rumah kekeku aku di gendong sama neneku di atas gendongan hasil panen. betapa beratnya neneku membawa beban hasil panen dan juga menggendongku, saat ku lihat raut wajah neneku, seperti tidak ada rasa cape dan lelah sedikitpun. yah mungkin karna neneku tidak mau memperlihatkan kepadaku rasa lelahnya untuk berjuang hidup, yah mungkin supaya aku tetap semangat menjali hidup tanpa kasih sayang kedua orang tuaku.

     Ditahun 2004 tepat nya 04 Desember 2004 berbarengan dengan sunami aceh,
kakeku pergi meniggalkanku untuk selama-lamanya. karna penyakitnya yang tak kunjung sembuh,tangis haru menyelimutiku "kenapa kake begitu cepat pergi meninggalkanku kenapa.... aku belum mebalas jasa-jasamu aku belum bisa membalas semua kasih sayangmu, aku belum bisa membalas itu semua" kenapa kakek pergi begitu cepat kenapa sambil ku menangis di samping jasad kakeku.
     Lanjut kehidupan baruku tanpa kakeku hanya ada nenek dan 2 orang sodaraku 
kini usiaku bertambah dan aku sudah kelas 4 SD kini aku sudah mulai mengerti arti kehidupan sedikit demi sedikit. kisah yang tidak terlupakan dari seorang neneku yaitu ketika aku dan sodaraku mau berangkat sekolah neneku selalu menyiapkan sarapan "indomie rebus satu bungkus" di bagi untuk 4 orang (aku,neneku,dan 2 sodaraku).  tidak kenyang tapi kita masih bisa makan. allhamdulilah ... tiap hari dan tiap hari selalu seperti itu.tapi aku selalu bahagia walaupun dengan keadaan seperti itu,aku bahagia bisa mempunyai nenek seperti neneku yang membimbingku mengaji sampai aku bisa mengaji,membimbingku bagai mana harus bersabar dan kuat menjalini hidup ini.
     Singkat cerita, SMP,SMK aku hanya tinggal bedua dirumah hanya nenek dan aku. sodaraku sekolah di luar kota bersama kakanya dan kakaku sudah bekerja di kota. aku hanya hidup berdua dirumah nenekku berjuang hidup bersama neneku. karna gajih pengsiun warisan kakeku sangat kecil nenenku mengajak bertani jagung,singkong,dan kunyit  dan hasil panennya di jual untuk tambah-tambah buat makan dan sedikit bekal sekolahku, alhamdullilah walaupun tidak banyak aku bersyukur masih bisa makan dan bisa hidup bersama neneku itu sudah dari lebih dan cukup. dan aku membantu nenek sebisa mungkin.
       lanjut kehidupan baruku, 2013 aku sudah lulus SMK dan tidak lama aku langsung mendapat pekerjaan di kota, berat sekali harus meninggalkan neneku sendiri dirumah. aku sangat sedih, neneku yang sudah tua aku tinggalkan sendiri dan sempat aku dengar ucapan neneku " candra mau kemana ...candra kalau pergi nenek sama siapa dirumah ...nenek pengen candra dirumah nemenin nenek"   tetapi aku pergi dengan berat hati demi menentukan nasibku.
      Beberapa waktu kemudian neneku jatuh sakit karna usianya sudah tua lalu di bawalah kerumah ua ku anak ke 3 dari nenek ku . di rawat disitu kadang sembuh kadang sakit lagi . "yah begitulah keadaannya namanya udah usia lanjut"...
dan akupun jarang menengok neneku karna kesibukan pekerjaanku, sempat sekali aku menengok neneku terakhir bersalaman, terakhir mencium pipinya, terakhir memijit kedua kakinya sampai aku berbicara dalam hatiku " ya allah nenek sudah tidak bisa mendengar dengan jelas bicarapun sudah tidak  jelas cukup aku mengelus dada dan berdoa "ya allah tak sangka kemarin saja aku melihat neneku masih sehat bugar tetapi sekarang sudah lama tidak bertemu nenek sudah tidak bisa apa-apa lagi hanya bisa berbaring di atas tempat tidur,sembuhkan penyakitnya ya allah semoga neneku cepat sehat seperti semula,sehat seperti aku masih kecil dan bisa canda tawa lagi.
Tak lama tepatnya 05 April 2015 neneku menghembuskan napas terakhirnya.dan tanpa ada keluarga yang mengabariku,disitu aku sangat kesal dengan keluargaku.karna aku tak sempat melihat wajah neneku untuk yang terakhir kalinya.aku tak sempat meminta maap semasa neneku masih ada aku sangat berdosa aku sangat menyesal akan semua kesalahanku kepada neneku,aku hanya bisa mengelus dada dan meneteskan air mata. penyesalan dalam hidupku yang tak bisa di lupakan aku telah mengacuhkan neneku. kata-kata terakhir dari neneku yang masih ku ingat sampai detik ini,saat aku dan neneku bersantai di depan teras rumah.
"candra kalau nenek sudah tidak ada nenek  mau candra do'ain dan ngaji'in nenek di makam sambil nenek tersenyum kepadaku" ya allah ini sangat berat sekali jiga teringat dengan kata-kata neneku itu sangat membuatku terharu dan membuatku teringat masa laluku hidup dengan neneku. maap nek aku belum bisa membalas semua jasa-jasamu yang telah membesarkan dari kecil sampai saat ini perjuangan yang tak pernah lelah buatku aku hanya bisa mengirim doa tak lebih hanya doa karna kau telah tiada nek. " ya allah ampuni segala dosa-dosa nenekku terimalah amal ibadahnya,segala kebaikannya selama di dunia ini" amin ya robal allamin. jagan kamu sia-siakan orang yang benar-benar menyayangimu jangan acuhkan orang yang menyayangimu,nanti kelaklah kamu akan merasakan bagaimana orang yang menyayangimu sudah tiada meninggalkanmu. bersambung....




 candra maulana




Wednesday, May 16, 2018

RINDU

                                                                                                                                              16 mei 2018

RINDU

malam yang sepi untukku tanpamu
tak terasa ku terdiam sendiri
di  belakang indahnya cahaya 
hanya terdengar lantunan suara angin
andai waktu yang telah tiada kembali lagi kepelukanku 
oh mentari ...
kau hanya bisa menerangi 
tanpa bisa kurasakan kenyamananmu dalam belaian tubuhku
aku rindu ...
tentang semua rasa itu
rasa ...
yang telah pergi 
dan ingin kau kembali di pagi yang bahagia










TERIMA KASIH IBU


16 mei 2018

Terima kasih ibu


aku menangis di dekapan ibu
sempat kulihat raut wajah mu
tak sadar kini ku sudah melewati krikilnya jalan hidupku 
tak terasa  sudah banyak waktu yang terlewati 
semua karna kasihmu ibu 
terimakasih ibu ...
dulu kau yang mengasihi 
kini ganti bagiku 
kembali balas 
untuk menjadi tempat sandaranmu
tempat mengasihimu 
tempat pengaduanmu
terimakasih ibu ...
berkat hidup atas kasihmu 
semoga pengabdianku menjadi berarti bagimu
terimakasih ibu ...


           

Tuesday, May 8, 2018

KISAH MASA SEKOLAH

 08 mei 2018

                                                                               

KISAH MASA SEKOLAH                    


kenalkan namaku candra maulana panggil saja candra, aku hidup berdua bersama ibuku. aku tinggal di kampung yang begitu indah untuk di tempati dengan kekayaan alam yang terhampar luas. kaya samudra lagi luasnya hijau dan banyak gunung kembar gitu ...


Aku tinggal di sebuah kampung di pinggiran kota Bandung, tepatnya di daerah kampung nagrak desa tanjungjaya kecamatan cihampelas kabupaten Bandung Barat. di situlah aku besar dan menghabiskan masa sekolahku, saat itu aku masih di bangku smk, di kampung inilah aku hidup sampai aku lulus smk. "ya ... namun dengan perjuangan yang tidak mudah untuk menjalaninya, karena aku harus berjuang hidup bersama ibuku, 17 tahun lalu ibuku sudah berpisah dengan ayahku, ayahku pergi entah kemana. jadi aku dan ibuku harus berjuang hidup untuk mencari makan, ibuku hanya seorang buruh mute kebaya. seperti aksesoris yang suka menempel di kebaya itu. penghasilannya pun tidak besar. bisa di bilang untuk makan pun itu  tidak cukup, apa lagi untuk membiayai sekolah ku setiap hari.

ibuku mendapatkan uang hanya 3 hari sekali dari hasil mute kebaya. itu pun tidak besar hanya mendapat upah 20.000 rupiah per kebaya . "yah kalau di pikir-pikir uang 20.000 cukup untuk apa !!!  demi untuk menghemat uang ibuku pun jarang memasak nasi banyak,  memasak pun hanya untuk satu kali makan saja "siang hari"  itupun tak banyak hanya cukup untuk dua orang saja, ketika ibuku beres memasak nasi aku suka melihat ibu jarang memasak lauk dan ibu jarang makan setiap hari. ibuku selalu menahan rasa laparnya dengan berpuasa. dan kadang ibu suka memasak lauk seadanya itu pun kalau ada. setiap aku melihat dan membuka lemari makan aku hanya melihat lauk kemarin yang masih ada dan ibu hanya memanaskan saja. terkadang aku jarang memakannya, karena aku takut ibu tidak makan lebih baik ibu saja yang makan kenyang dari pada aku. karna aku masih bisa mencari sedikit demi sedikit di luar, tanpa harus membebani ibuku. dua tahun aku merasakan pahitnya itu. akupun bertanya kapada hatiku sendiri " ya allah kenapa nasib hidupku seperti ini "ya allah... kenapa !!! aku tidak seperti anak-anak lainnya yang hidup dengan kebahagian dan tanpa harus memikirkan beban hidup seperti aku, aku tak kuat menahan rasa sedih ini " 


Dari situlah aku mulai berpikir, aku tidak bisa diam saja melihat ibu ke susahan untuk memperjuangkan aku biar tetap sekolah, aku berpikir aku harus tetap sekolah aku tidak boleh putus sekolah di tengah jalan aku harus kuat menjalaninya . lalu aku memutuskan untuk bekerja di sebuah toko bangunan yang tidak jauh dari rumahku untuk membantu meringankan beban ibuku, sehabis pulang sekolah aku bekerja di toko  bangunan sebagai tukang menurunkan pasir aku di bayar dengan upah 15.000 per truk besar, aku bekerja berdua bersama seorang supir dan tugas aku hanya menurunkan pasir, sehari bisa dapat 2 kali antar pasir, "ya".. yang ku rasakan cape dan lelah karena harus menurunkan pasir satu truk seorang diri. tapi allhamdulillah lelah ku terbayar karena aku bisa membawa pulang uang hasil keringat sendiri. setiap hari aku bisa membawa uang 30.000 rupiah. walau tidak begitu besar tapi buatku ini sangat berharga, karena aku bisa sedikit meringankan beban ibuku. uang 30.000 itu aku berikan sebagian ke ibuku untuk makan dan sebagian aku tabung untuk biaya sekolahku.


2 tahun sudah aku bekerja sebagai tukang bongkar pasir sampai aku terkena pembengkokan tulang rusuk sebelah  kiri, karena aku harus menurunkan beban yg berat setiap hari dan di lakukan sendiri.  aku sedih tak kuat menahan haru melihat tulang rusuk ku sudah tak normal lagi. dan sebegitu beratnya cobaan dalam hidupku aku harus merasakan ini. sampai saat ini masih terlihat di tulang rusuk ku. kenangan perjuangan hidup semasa aku masih sekolah bekerja sebagai tukang bongkar pasir ini menjadi pengalaman hidup yang berharga bagiku.


Satu tahun kemudian aku lulus dari sekolah dan sudah tidak bekerja jadi tukang pasir lagi, lulus sekolah aku langsung mendapat pekerjaan baru yang lebih baik.aku sangat bahagia bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan sekarang aku bisa mendapatkan uang lebih, bisa membiayai hidup ibuku . sekarang aku bahagia bisa melihat ibuku tersenyum bahagia. walaupun dengan perjuangan hidup yang tak mudah.






Monday, May 7, 2018

AKU RINDU SENJA

07 mei 2018
                       
                                            
Aku Rindu Senja

Di kesendirian ku
 rindu ku yang besar 
selalu menanti
 kembalinya waktu yang terlewatkan
banyak tersimpan... keinginan yang besar 
aku ingin agar kau kembali lagi
ada rindu ...
 yang membelenggu
dibalik  pikiran ku 
selalu teringat kamu
 kapan aku bisa merasakan kenikmatan bersamamu
senja kau begitu indah 
aku terbawa suasana mu yang tenang
kau bagaikan cahaya yang tak tergantikan dengan yang lain
aku ingin kau datang menyapa ku
aku menunggu mu
 di balik tepian pantai yang tenang 
suasana tenang yang sudah di satukan oleh tuhan